Reynhard Sinaga Jadi Predator Seks Terbesar di Inggris, Ini Respon Kemenlu

oleh -62 Dilihat
oleh

JAKARTA (XNews.id) – Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Reynhard Sinaga menjadi perbincangan masyarakat di Inggris. Pasalnya, Reynhard menjadi pelaku pemerkosaan dengan total 193 korban pria.

Perilaku bejatnya dilakukan di apartemen yang disewanya di Montana House dekat pusat kota Manchester, Inggris.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu, Judha Nugraha menerangkan KBRI di London sudah menangani kasus Reynhard sejak 2017 hingga 2020.

Dilansir dari BBC Indonesia, Selasa (7/1), koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London, Gulfan Afero mengatakan dari awal pihaknya mendampingi Reynhard untuk memastikan keadilan dalam menghadapi kasusnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya pertama kali dihubungi polisi Manchester pada 5 Juni 2017 setelah Reynhard dikenai dakwaan.

Pihak KBRI juga mengikuti proses pra-pengadilan bersama orang tua Reynhard, serta proses sidang selanjutnya sampai pengadilan tahap empat pada pertengahan Desember 2019 lalu.

Proses hukum

Proses persidangan Reynhard Sinaga pelaku pemerkosaan di Manchester berlangsung dalam empat tahap mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.

Kemudian dalam sidang terakhirnya pada Senin (6/1), hakim memutuskan menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun.

Adapun rincian tindak pemerkosaan sebanyak 136 kali, usaha melakukan pemerkosaan sebanyak 8 kali, kekerasan seksual sebanyak 13 kali, dan kekerasan seksual dengan penetrasi sebanyak 2 kali.

Bahkan hakim Suzanne Goddard dalam putusannya, menyebutkan Reynhard sebagai “predator seksual setan” yang tidak menunjukkan penyesalan.

Sejak awal pria berusia 36 tahun itu, menyanggah bahwa hubungan seksual itu dilakukannya atas dasar suka sama suka di apartemennya di pusat kota Manchester.

Cara yang dilakukan

Reynhard melakukan aksi bejatnya dengan berbagai cara untuk mengajak korban ke tempat tinggalnya dan membius mereka dengan obat yang dicampur minuman beralkohol.

Bahkan sejumlah korban diperkosa berkali-kali olehnya dan difilmkan dengan menggunakan dua telepon selulernya.

Bukti video perkosaan yang direkam dirinya sendiri begitu banyak, seperti layaknya menyaksikan 1.500 film di DVD.

Para korban mengalami trauma mendalam, dan sebagian “mencoba bunuh diri” akibat tindakan Reynhard Sinaga. “Bila tidak ada ibu saya, saya mungkin sudah bunuh diri,” kata Simkin mengutip seorang korban.

(css/dsa)