Minggu Kedua 2020, Emas Antam Turun 2000 per Gram

oleh -428 Dilihat
oleh
Foto emas batangan ukuran 100gr

Jakarta – Harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 778 ribu per gram. Pelemahan harga emas Antam seiring tren menurunnya harga emas dunia yang tergerus kepastian kesepakatan dagang tahap I antara AS dan Tiongkok. Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar spot pagi ini turun 0,44% menjadi US$ 1.555 per ons, setelah menanjak pada pekan lalu dan sempat menyentuh level US$ 1.600 per ons.

Kenaikan harga emas seiring optimisme kesepakatan dagang tahap I yang akan diteken AS dan Tiongkok pada 15 Januari 2020. Amerika Serikat sebelumnya memastikan komitmen Tiongkok terhadap kesepakatan dagang tahap pertama tak berubah selama proses penerjemahan dokumen yang akan diteken di Washington pada pekan lalu. Sementara Tiongkok sebelumnya memastikan Wakil Perdana Menteri Liu He bakal berkunjung ke AS pada hari ini waktu setempat (13/1).

Pada akhir pekan lalu harga emas naik tipis dan mencatatkan kenaikan mingguan untuk minggu kelima secara berturut-turut seiring sentimen tensi geopolitik antara AS dan Iran yang memanas. Rencana sanksi ekonomi tambahan AS terhadap Iran memicu ketidakpastian mendukung permintaan untuk emas batangan. Sanksi tambahan bakal diberikan setelah Iran menyerang pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS. Sanksi ekonomi tersebut mencakup sektor manufaktur Iran, sektor pertambangan, dan tekstil.

Harga emas di pasar spot pada akhir pekan lalu naik 0,4% menjadi $ 1.557,86 per ons dan naik sekitar 0,4% untuk minggu ini. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,4% pada $ 1.560,1 per ons. “Katalis utama untuk harga emas adalah dialog itu terjadi di Iran dan cuaca atau tidak kita akan melihat percepatan konflik. Ketidakstabilan atas itu menyebabkan semua volatilitas, “kata Jeffrey Sica, pendiri Investasi Alternatif Circle Circle.

Emas yang selalu dianggap sebagai investasi yang aman selama politik dan gejolak ekonomi, melonjak di atas $ 1.600 pada hari Rabu setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pasukan AS sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan puncaknya dalam serangan drone.