Jakarta – Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Drs Agus Andrianto SH, MH, memberikan arahan kepada direktur jajaran Baharkam dari 34 satuan kewilayahan, bertempat di Balai Tetap Setia PP Polri Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2020.
Hadir dalam kegiatan ini Direktur JICA, Direktur PT Wira, para kepala korps jajaran Baharkam Polri, pejabat utama Baharka Polri, para Anjak dan Anjak Utama Baharkam Polri, serta para Dirpolairud, Dirsabhara, Dirpambovit, dan Dirbinmas dari 34 Kepolisian Daerah.
Arahan ini diberikan dalam rangka penguatan sinergitas guna mendukung kebijakan pemerintah memantapkan stabilitas keamanan dalam negeri. Selain itu, pengumpulan para direktur jajaran Baharkam dari seluruh Polda di Indonesia tersebut bertujuan untuk menyamakan persepsi jajaran Baharkam Polri.
Kabaharkam Polri mengawali arahannya dengan mengajak para peserta bersyukur dengan jabatan di kepolisian yang diberikan.
“Harus mensyukuri sebagai pejabat di wilayah dan bagaimana mengimplementasikan rasa syukur tersebut dengan memberikan kontribusi yang terbaik kepada masyarakat. Tanggung jawab memelihara Kamtibmas adalah sebuah amanat yang luar biasa untuk mengabdi kepada nusa dan bangsa,” kata Komjen Pol Agus Andrianto.
Selanjutnya, Kabaharkam Polri berharap agar personel Baharkam Polri dapat menjadi bagian yang menyelesaikan masalah di masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya di kewilayahan agar memetakan data gangguan kamtibmas untuk mengetahui akar masalah yang ada di masyarakat lalu kemudian dapat dijadikan acuan langkah apa yang harus dilakukan.
Sementara, terkait dukungan terhadap program prioritas Kapolri, Kabaharkam Polri menekankan dua hal penting yang harus dilakukan, yakni pemantapan pemeliharaan kamtibmas dan penguatan sinergi polisional.
Pemantapan harkamtibmas meliputi: penguatan deteksi dini; penanganan konflik sosial; penanganan unjuk rasa; penanggulangan karhutla; penanggulangan radikalisme; pemantapan kamseltibcarlantas; mengoptimalkan peran dan kemampuan Bhabinkamtibmas; meningkatkan kehadiran negara pada lokasi dan jam rawan; serta penanganan agen kamtibmas.
Adapun penguatan sinergi polisional meliputi: peningkatan soliditas dan sinergitas dengan TNI; pelibatan PPNS, Polsus, dan Pemaswakarsa sejak diklat; serta peningkatan kerja sama dengan kementerian dan lembaga luar negeri.
Kabaharkam Polri menjelaskan, 70 persen wilayah Indonesia adalah perairan. Banyak kejahatan yang dilakukan lewat laut. Sebagai contoh, tiap tahun kerugian akibat bocornya BBM mencapai Rp24 triliun, yang terbesar dilakukan lewat Laut. Berdasarkan itu, Kabaharkam Polri bertekad mendorong penguatan Polair Polri.
“Dengan kewenangan yang kita miliki, bangun ekonomi kerakyatan untuk masyarakat pesisir. Kerja sama dengan Dokkes sebagai bentuk hadirnya negara di masyarakat. Baharkam Polri akan memperkuat Polair untuk memperkuat jajaran penyidik di Polair Baharkam Polri. Kakorpolairud saya perintahkan dua Satgas bayangan di bawah Kakorpolairud, jadi jangan sampai main-main dengan kebijakan pemerintah terutama dengan bocornya masukan negara di laut,” tegasnya.
Tak hanya itu, Kabaharkam Polri juga mengajak jajarannya untuk lebih kreatif dan mengubah cara pandang dalam menjalankan tugas agar selalu tetap dicintai masyarakat.
“Lebih penting kerja daripada kepentingan lainnya. Selagi kita belum pensiun, silakan memberikan yang terbaik buat institusi Polri,” pesan Komjen Pol Agus Andrianto di akhir arahannya.
[BHK]