Kabagops dan Kasubdit Patroli Korpolairud dengan KP Yudhistira di Perairan Natuna

oleh -223 Dilihat
oleh

NATUNA (XNews.id) – Kapal Yudhistira melaksanakan kegiatan sailing pass yang merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Rapat Koordinasi yang dipimpin oleh Menko Polhukam.

Kapal telah bertolak dari Pelabuhan Batuampar Batam yang menjadi pangkalan Aju, menempuh sekira 32 jam perjalanan laut. Kapal ini kemudian tiba di Selat Lampa Natuna. Rabu (15/01)

Menko Polhukam Mahfud MD hadir di Natuna dalam rangka rapat koordinasi terbatas dan meninjau situasi keamanan setelah kapal nelayan dan Coast Guard China memasuki perairan Natuna Utara yang merupakan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Selain Mahfud, terlihat hadir Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama sejumlah deputi di KKP, Pangkogabwilhan I Laksdya TNI Yudo Margono, Dirjen Imigrasi Ronny Sompie, perwakilan Kemenlu, Kemenhan, Kemenhub, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian ATR/BPN, Kementerian LHK, Kemenkumham, TNI dan Polri.

Pantauan Humas Ditpolair Mabes, rapat dilakukan di atas kapal perang milik TNI AL, KRI Semarang yang berlayar di Selat Lampa Natuna. Sebelum rapat digelar, Menko Polhukam menyaksikan fly pass pesawat tempur TNI AU dan sailing pass kapal milik TNI AL, kapal Polri (KP. Yudhistira), Bakamla, Kapal Pengawas KKP dan KPLP yang melintas di sebelah KRI Semarang.

Di atas KP. Yudhistira, Kombes Yassin mengatakan kehadiran Kapal Polisi di Perairan Natuna untuk melaksanakan tugas pengamanan rutin wilayah perairan tersebut. Patroli kapal merupakan upaya preventif Kepolisian Perairan dan telah rutin dilaksanakan oleh armadanya di seluruh wilayah Perairan Indonesia.

Kapal Polisi Yudhistira adalah kapal produksi dalam negeri dan kapal patroli terbesar yang dimiliki oleh Kepolisian Perairan. Memiliki panjang kapal keseluruhan 73 meter dan lebar 11,35 meter, dengan mesin penggerak utama Caterpilar kapal ini dapat melaju dengan kecepatan maksimum 18 knots serta memiliki daya jelajah selama 10 hari di laut.

“Kapal Yudistira dilengkapi dengan peralatan navigasi yang cukup canggih antara lain Radar Arpha dan alat pendeteksi kapal Automatic Identification System (AIS). Dilengkapi dengan bow truster di haluan kapal sehingga memudahkan olah gerak dan terdapat hellypad di buritan kapal,” jelasnya.

Sebanyak 36 personel sebagai crew kapal, KP. Yudhistira telah bertugas mengamankan wilayah Perairan Kepri dan menjadikan Batam sebagai pangkalan Aju sejak pertengahan tahun 2019 lalu.

Direktur Kepolisian Perairan Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol. Makhruzi Rahman mengatakan tugas operasional KP. Yudistira – 8003 adalah melaksanakan pengamanan Perairan Kepri termasuk wilayah Perairan Natuna.

“Benar, KP. Yudistira kita prioritaskan untuk pengamanan dan pencegahan gangguan Kamtibmas di wilayah Perairan Polda Kepri, dengan status Kendali Operasi Pusat,” jelasnya.

Brigjen Makhruzi menjelaskan selain melaksanakan tugas mengamankan wilayah perairan khususnya perbatasan, penugasan kapal tersebut juga untuk memenuhi target penegakan hukum terhadap kapal – kapal yang diduga melakukan tindak pidana, melaksanakan Polmas terhadap masyarakat perairan dan Program Quick Wins di wilayah pesisir dan kawasan serta tugas multifungsi lainnya.

“Perairan Natuna, instruksi dari bapak Presiden terkait wilayah ini sudah jelas bahwa tidak ada tawar menawar atas kedaulatan Indonesia. Negara berkomitmen meningkatkan pemanfaatan sumber daya laut di sini, sehingga pemerintah bakal banyak membangun sentra kegiatan ekonomi di Natuna. Maka dari itu, Kepolisian Perairan hadir mewujudkan keamanan yang kondusif guna mendukung program pembangunan,” jelasnya.

“Selain itu Presiden juga memerintahkan agar volume patroli kapal – kapal negara di Laut Natuna ditingkatkan, maka kita melaksanakan tugas itu tentu dengan komitmen yang tinggi,” tutupnya.

(css/dsa)