JAKARTA (XNews.id) – Berbagai respon pro kontra menyeruak ke publik Aceh pasca beredar kabar bahwa Staf Khusus Gubernur Aceh Bidang Komunikasi, Informasi dan Hubungan Masyarakat, Wiratmadinata yang meminta agar kepala dinas dan kepala badan di lingkungan Pemerintah Aceh, untuk ramai-ramai jadi juru bicara (Jubir) Pemerintah Aceh.
Inisiatif atas kebijakan inipun mendapat kritikan dari banyak kalangan, tak terkecuali dari mahasiswa.
“Kabar seperti ini hanyalah framming agar Pemerintah Aceh terus dibicarakan publik,” ungkap Muhammad Zaldi, salah satu mahasiswa ilmu politik mengkritik isu tersebut.