Padahal, IDD sudah menyatakan kepada publik bahwa proyek IDD tidak mampu bersaing dalam portofolio global.
Sedangkan Manager Corporate Communication Chevron Pasific Indonesia, Sonitha Poernomo, menjelaskan perusahaan tak dapat modal yang cukup dari Chevron Ltd untuk bisa mengembangkan proyek IDD.
Sedangkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, meminta agar target produksi Blok Masela dipercepat menjadi tahun 2026 atau setahun lebih cepat dari target awal 2027. Arifin menegaskan percepatan itu bertujuan untuk memperoleh pendapatan.
“Supaya dapat revenue, kalau bisa 2026 ya 2026, tapi targetnya 2027,” ungkapnya.
Menurut Arifin, PLN akan menyerap 2-3 million ton per annum (MTPA). Gas ini bakal digunakan untuk pembangkit karena akan banyak pembangkit PLN yang menggunakan gas.