Tim MSF Mendukung Layanan Kesehatan Beirut setelah Ledakan

oleh -220 Dilihat
oleh

JAKARTA, (Xnews.id) – Pada 4 Agustus 2020, ledakan dahsyat meluluhlantakkan gudang pelabuhan dekat pusat Beirut di Lebanon, setelah bahan peledak tinggi yang disimpan di sana menyala. Lebih dari seratus orang tewas dan hampir 5.000 ribu lainnya luka-luka. Dua hari kemudian jumlah korban tewas masih bertambah karena masih banyak mayat ditemukan di bawah reruntuhan.

Ledakan itu menghasilkan gelombang kejut seismik yang mengguncang tanah, memecahkan jendela, dan menghancurkan bangunan di seluruh ibu kota Lebanon. Itu adalah ledakan paling kuat selama bertahun-tahun di Beirut, kota yang sudah pulih dari krisis ekonomi dan lonjakan infeksi COVID-19.

“Situasi di Lebanon sudah kritis sebelum ledakan”, ujar Emmanuel Massart, Koordinator Operasi MSF. “Jumlah kasus COVID-19 terus meningkat dalam beberapa minggu terakhir dan beberapa rumah sakit mulai kewalahan menangani pasien-pasien COVID-19. Lebih banyak orang juga berjuang untuk mengakses perawatan kesehatan karena krisis ekonomi. Ledakan itu mengubah situasi yang tadinya sangat sulit menjadi kekacauan hanya dalam beberapa detik.”