ternyata cukup luar biasa, karena Kopi asal Jawa Barat (Jabar) sudah bisa menyamai dari kopi Afrika.
Dari Jabar, Kopi menjadi pasar yang mix di Indonesia.
“Karena menurut saya kopi yang mahal, diantara memiliki cita rasa seperti buah dan teh, seperti kami tawarkan di gerai di Kemchicks Pacific Place, Jakarta Selatan, tempat Pulau Coffee menjual minuman kopi, yang konsumennya tidak hanya kaum pria saja, tapi bisa dikonsumsi oleh kaum wanita, ibu – ibu bahkan anak juga.
Bisa dikatakan kopi digerai kami bisa dikonsumsi untuk keluarga,” ungkap Verra.
Ia menambahkan, walaupun Pulau Coffee bukan pengekspor kopi yang kelas besar, paling banyak Pulau Coffee mengekspor 400 kg kopi, tapi dilakukan secara kontinyu, seperti antara lain Kopi asal Flores yang terkenal enak dan juga Kopi Toraja Kalosi.
Menurutnya, Kopi Indonesia bagian timur bisa dikatakan keasamannnya dapat (tidak terlalu asam), namun kehitaman rasa pahitnya stabil.
“Untuk ekspor, kami menjual kopi ke Belanda, seperti Kopi dari Gayo, Kopi dari Jawa Barat (Jabar) diekspor ke Australia, Kopi Toraja Ke Belanda, Kopi Ijen (Jawa Timur) ke Belanda. Sedangkan Kopi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) diekspor ke Belanda. Kami fokus pada kopi spesial proses,” paparnya.
Yang tak kalah pentingnya, Pulau Coffee telah membantu 22 pelaku UMKM yang menjadi mitra franchise Pulau Coffee dalam usaha penjualan kopi atau Coffee Shop.