Pemberdayaan Kelompok Tani Milenial di Cilacap Tekan Margin Harga Cabai

oleh -97 Dilihat

Cilacap, (XNews.id) – Kabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah penyumbang produksi cabai tertinggi untuk Provinsi Jawa Tengah. Selain potensi lahan yang subur dan cocok untuk pengembangan cabai, semangat petani-petani muda yang tergabung dalam kelompok milenial juga menjadi salah satu faktor keberhasipan.

Mereka mampu menciptakan gebrakan baru dalam pemasaran cabai di Cilacap. Selama ini, sebagian besar petani cabai di Kabupaten Cilacap bergantung pada tengkulak.

Tengkulak memberikan modal usaha bagi petani cabai dan petani harus menjual hasil panennya kepada tengkulak tersebut. Penjualan melalui tengkulak dirasa tidak transparan dari sisi harga.

Selisih harga yang diterima petani dengan harga di pasar mencapai Rp 15 ribu/kg. Rantai tata niaganya pun panjang. Dari petani ke tengkulak, kemudian ke pedagang-pedagang besar, dilanjutkan ke bandar dan baru ke pasar.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Kelompok Tani Milenial “Karya Muda” yang merupakan bentukan dan binaan Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap bersama-sama dengan PPL menginisiasi untuk memotong rantai tata niaga cabai dari petani hingga pasar. Mereka melakukan jual-beli cabai secara transparan dan bisa menekan margin harga.

Dengan adanya pola pemasaran dari Kelompok Tani Milenial “Karya Muda”, petani mulai banyak yang mengusahakan cabainya dengan modal sendiri dan mengurangi pinjaman modal dari tengkulak. Saat ini sudah 10 persen dari 70 petani cabai di Desa Palugon, Kec. Wanareja yang menanam cabai dengan modal sendiri dan menjual hasil panennya melalui Nasihin, ketua Kelompok Tani Milenial.

Rasam, salah satu petani cabai asal Desa Palugon, Kecamatan Wanareja, Cilacap saat ditemui di lahannya menjelaskan bahwa pihaknya sangat senang dengan adanya Kelompok Tani Milenial.