JAKARTA, (Xnews.id) – Menyusul pembunuhan brutal terhadap tiga stafnya di wilayah Tigray, Ethiopia pada 24 Juni, Dokter Lintas Batas/Médecins Sans Frontières (MSF) menyerukan penyelidikan segera atas pembunuhan tersebut dan menegaskan bahwa pekerja bantuan diizinkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan aman.
Menanggapi pembunuhan tersebut, MSF mengumumkan penghentian kegiatannya di Abi Adi, Adigrat dan Axum, di Tigray tengah dan timur. Tim MSF di daerah lain di Tigray akan terus berhati-hati untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan.
“Hampir dua minggu sejak pembunuhan rekan-rekan kami, tidak ada yang mengaku bertanggung jawab dan keadaan di sekitar kematian mereka masih belum jelas,” kata direktur operasi MSF Teresa Sancristoval.
“Inilah sebabnya kami meminta penyelidikan segera oleh pihak-pihak terkait untuk menetapkan fakta-fakta insiden yang mengakibatkan kematian mereka dan untuk memberi kami penjelasan rinci tentang apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab. Pada saat yang mengerikan ini, kami telah membuat keputusan yang sangat menyakitkan tetapi perlu untuk menangguhkan kegiatan kami di beberapa area Tigray.”
Tiga anggota tim MSF yang terbunuh mengenakan pakaian yang mengidentifikasi mereka sebagai MSF dan bepergian dengan kendaraan MSF yang ditandai dengan jelas.