JAKARTA, (Xnews.id) – Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka pada Rabu pagi (7 Juli) dalam serangan senjata yang terjadi di rumahnya.
Perdana Menteri Sementara Claude Joseph menyatakan “keadaan pengepungan” dan mengatakan dirinya sekarang bertanggung jawab atas negara itu. Claude Joseph juga meminta masyarakat Haiti untuk tetap tenang karena polisi dan tentara akan memastikan ketertiban umum.
“Presiden dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol,” kata Joseph tentang serangan yang terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari. “Mereka menembak dan membunuh presiden dan melukai istrinya.” Istri presiden Martine sekarang dirawat di rumah sakit.
Moise telah memerintah Haiti melalui dekrit, setelah pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 2018 ditunda karena perselisihan, termasuk ketika masa jabatannya sendiri berakhir.
Selain kekacauan politik, penculikan untuk tebusan telah melonjak dalam beberapa bulan terakhir, yang mencerminkan meningkatnya pengaruh geng-geng bersenjata di negara itu.