XNews.id (Nias) – Salah seorang lagi kader terbaik Indonesia yang berdarah dan berasal dari Kepulauan Nias (Kepni), Sumut, memasuki jajaran Perwira Tinggi (Pati) TNI AD dengan menyandang pangkat Jenderal Bintang Satu. Figur Bedali Harefa dipromosikan oleh Pimpinan TNI (Panglima TNI) dan Pimpinan TNI AD (KASAD) untuk menduduki jabatan dengan pangkat naik setingkat lebih tinggi menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen). Posisi terbaru Brigjen TNI Bedali Harefa adalah Perwira Staf Ahli (Pa Sahli) Tk II KASAD Bidang Kesejahteraan Personel (Jahpers). Posisi jabatan ini berpangkat Jenderal Bintang Satu (Brigjen). Sedangkan posisi jabatan Pa Sahli Tk. III KASAD adalah berpangkat Jenderal Bintang Dua (Mayor Jenderal/Msyjen). Promosi ini sekaligus bertepatan dengan Tanggal Ulang Tahun Brigjen TNI Bedali Harefa (16 Agustus).
Brigjen TNI Bedali Harefa adalah abituren atau lulusan (alumni) Akademi Militer (Akmil) angkatan tahun 1988 B. Ada sejumlah lulusan Akmil tahun 1988 B, yang seangkatan dengan Brigjen TNI Bedali Harefa, yaitu antara lain : (Alm). Letjen TNI Herman Asaribab (pernah menjadi Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad), Pangdam Cenderawasih, Pangdam Tanjungpura, dan lain-lain) ; Letjen TNI Dudung Abdurachman (kini Panglima Kostrad, pernah menjadi Pangdam Jaya, Gubernur Akmil, dan lain-lain) ; Letjen TNI Arip Rahman (kini Komandan Pusat Kesenjataan TNI AD (Danpussenif TNI AD), pernah menjadi Pangdam Brawijaya, Gubernur Akmil, dan lain-lain) ; dan beberapa lagi lulusan Akmil tahun 1988 B yang menjabat posisi perwira tinggi dan perwira menengah.
Figur Brigjen TNI Bedali Harefa memiliki kualitas, kapasitas, dan profesionalitas yang telah teruji di berbagai medan pendidikan dan pengabdian ; dan di sejumlah amanah kepercayaan penugasan. Juga memiliki integritas, kredibilitas, dan loyalitas yang senantiasa terjaga dan terbukti dalam keseluruhan jalur dan jenjang pengabdian kemiliteran dan kenegaraan yang ditempuh dan dijalani. Kemudian memiliki sifat, karakter, dan kepribadian yang tegas, disiplin, tertib, confirm, committed, tenang, sederhana, santun, bersahaja, dialogis, komunikatif, dan lain-lain.
Penulis yang sudah mengenal lama dan bersahabat baik dengan Brigjen TNI Bedali Harefa, masih teringat mengenai perspektif dan atmosfir kepribadian dan kepemimpinan Brigjen TNI Bedali Harefa. Penulis yang juga mantan Pansus UU Pertahanan Negara dan Komisi Politik dan Hukum DPR-RI, pernah dalam sebuah kesempatan bertemu dengan Brigjen TNI Bedali Harefa. Pertemuan informal ini berlangsung lama, santai, akrab, familiar, dan hangat dinamis. Pertemuan mendiskusikan beberapa pokok pemikiran strategis dan teknis mengenai tema-tema Keindonesiaan, Pertahanan Negara, dan Kemiliteran. Juga mengenai tema-tema yang bersifat kenusantaraan dan kekeluargaan.