Jakarta, (XNews.id) – Beberapa waktu lalu Bakamla RI mengusulkan Konsep program Nelayan Nasional Indonesia yang merupakan cikal bakal komcad di bidang kelautan. Namun usulan tersebut kembali membuat Saudara Pontoh menyerang Bakamla RI bahkan menuduh tanpa dasar, dimana ia berkata “Demi mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pemasukan tambahan, Badan Keamanan Laut (Bakamla) tega melecehkan TNI AL dan PSDKP”.
Padahal Wacana dari Bakamla RI yang mendorong Nelayan sebagai salah satu sumber daya nasional yang dapat diberdayakan dalam sistem pertahanan negara, merupakan terobosan yang sangat briliant. Ujar Muhammad Sutisna, Direktur Maritime Strategic Center saat ditemui wartawan Senin, 11/10/2021.
Usulan tersebut sangat relevan dengan kebijakan pemerintah. Dimana Presiden Jokowi baru saja menetapkan sekitar 3.103 orang sebagai anggota Komponen Cadangan pada 7 Oktober 2021 bertempat di Pusdiklat Kopassus, Batujajar.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Komponen Cadangan akan tetap berprofesi seperti biasa, namun anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara. Masa aktif komponen cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan dan pada saat mobilisasi, tetapi anggota komponen cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara.
Selain itu Sutisna menjelaskan bahwa hadirnya Komcad ini merupakan implementasi dari UU NO 23 Tahun 2019 tentang pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara, Komcad atau Komponen Cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI).