Bocah Panti di Malang Ternyata Pernah Alami Pencabulan Lima Bulan Lalu

oleh -71 Dilihat

Terkait sosok korban, Leo menjelaskan bahwa bocah korban pencabulan yang dia dampingi sebenarnya tergolong siswi berotak cemerlang. Di sekolah, nilai-nilainya selalu bagus. Rajin, bahkan selalu mendapatkan peringkat. Catatan itu diketahui Leo saat dia dan timnya menyambangi sekolah tempat Mentik belajar.

Kalau saat ini bocah tersebut menjadi pendiam, Leo curiga itu terjadi sebagai bentuk trauma. Bersikap tertutup karena takut dan malu atas perlakuan kasar serta pencabulan yang dia alami. Leo bahkan menduga terjadi pembiaran atas apa yang dialami Mentik. Itu dibuktikan saat bocah 13 tahun itu dikirim kembali oleh pelaku pencabulan dan penganiayaan, pihak yang bertanggung jawab merawatnya tidak langsung tanggap. ”Tidak langsung bertanya dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Padahal jelas sekali ada lukanya,” terang Leo.

Sementara itu, perilaku sehari-hari Mentik juga diceritakan oleh Muhammad Muniri, salah seorang pengurus panti asuhan tempat Mentik tinggal. Menurutnya, Mentik sebenarnya merupakan anak yang punya teman. Tidak aneh-aneh, rajin, dan baik. ”Sudah sekitar lima tahun tinggal di sini. Tapi dia memang tergolong introvert,” ujarnya.