Opini – (XNews.id) – Mungkin masih ingat saat Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid pada tahun 2020. Alih fungsi Hagia Sophia dari museum menjadi masjid memantik polemik di dunia internasional.
Jika kita mengetahui bahwa sebagian negara yang mayoritas berpenduduk muslim mendukung keputusan otoritas Turki untuk mengubah fungsi Hagia Sophia menjadi masjid. Sejumlah organisasi muslim, seperti Uni Magrib Arab, organisasi Ikhwanul Muslimin, juga dengan bersemangat mendukung langkah rezim Presiden Erdogan tersebut.
![](https://xnews.id/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220307-WA0110.jpg)
Dulunya Aya Sofia adalah sebuah Gereja. Selama 15 abad terakhir, Hagia Sophia menjadi saksi bisu sejarah berlangsungnya transisi rezim yang menguasai Konstantinopel (kini Istanbul), mulai dari pagan, Kekaisaran Byzantium penganut Katolik Ortodoks, Kesultanan Ottoman (Utsmaniyah) sampai era Turki modern.
Menurut literatur ensiklopedia Britannica, bangunan Hagia Sophia pertama kali didirikan di atas pondasi atau tempat kuil pagan pada 325 Masehi, atas perintah Kaisar Konstantinus I.
![](https://xnews.id/wp-content/uploads/2022/03/IMG-20220307-WA0112.jpg)