Setelah melewati masa-masa menekuk lutut adalah penderitaan tak terkira, wudu pun harus dibantu, dan beratnya pemulihan yang hampir membuatnya angkat tangan, kiper Persebaya dan timnas Satria Tama kini siap turun ke lapangan lagi.
—
TERCABIK benar hati Aisyah Ayuningtyas. Satria Tama, sang suami, yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi pemarah. Sedikit-sedikit ngamuk. Salah sedikit, mbentak.
Semua bermula dari hasil magnetic resonance imaging (MRI) yang keluar pada Agustus 2021: Tama mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL). Lutut kanannya harus segera dioperasi.
Operasi dilakukan di RS William Booth, Surabaya, dua bulan berselang.
Pascaoperasi, kiper Persebaya Surabaya dan tim nasional (timnas) itu pulang ke rumah. Aisyah menjadi istri siaga. ”Wudu harus dibantu. Kalau mau mandi, lutut bekas operasi harus di-wrapping dulu. Nggak boleh kena air,” jelas Aisyah.
Pada masa-masa itulah, Tama sempat berubah. ”Kalau ada salah dikit saja pas saya pegang, dia langsung marah. Sering teriak kalau pas (lututnya, Red) sakit,” katanya.
Cedera parah itu dialami Tama saat membela Persebaya dalam laga uji coba melawan Persela Lamongan di lapangan Polda Jatim, Surabaya, menjelang kompetisi bergulir. Mantan kiper Madura United itu pun harus absen sepanjang Liga 1 2021–2022.
Aisyah tak kuasa sebenarnya melihat suaminya begitu. ”Sebagai istri pesepak bola, saya tidak pernah membayangkan suami saya bakal cedera selama ini,” ujarnya.