Tangga Dramatik yang Bergoyang

oleh -268 Dilihat

Belasan batu granit sebesar tubuh bayi ditata menyebar, membentuk lingkaran berdiameter dua meter. Penataan itu mirip situs purbakala yang masih terbengkalai. Kemudian, satu setengah meter di atas serakan batu, benang merah direntangkan ke beberapa sudut.

DI TENGAH pertemuan rentangan benang terdapat batu pipih yang terikat benang, di atasnya disusun beberapa batu kecil dengan seimbang. Gambaran setting di atas terletak di tepi kolam yang sudah tak berair. Sementara para penonton bebas menempatkan dirinya; ada yang duduk di samping kiri-kanan setting dan ada yang duduk di sebuah stage di tengah kolam.

Malam itu di Ong Art Centre (OAC), Nitiprayan, Jogja, pada 5 Juli, tepat pukul 20.00 WIB pertunjukan dimulai dengan suara dentuman batu yang dijatuhkan sang aktor, Hendra Setiawan. Para penonton yang kurang dari 50 orang tampak kaget dan bertanya-tanya. Berkali-kali suara dentuman berbunyi seperti teror-teror kecil yang mengganggu kesunyian malam itu. Sang aktor berjalan menuju serakan batu-batu sambil menjatuhkan batu dengan wajah dan tubuh yang tegang. Perlahan kakinya menapak di atas batu-batu. Ia berjalan tenang sambil menjaga keseimbangan tubuhnya. Langkahnya semakin cepat, lalu lari berputar di atas batu-batu dengan lincahnya, terkadang menjatuhkan tubuhnya dengan tangan yang masih bertumpu pada batu. Tubuhnya berguncang-guncang lantaran efek gerak batu yang dipegang dan diinjaknya.

Satu per satu batu diangkat, lalu disusun menggunung, sang aktor mengangkatnya sambil menyanyikan sebuah lagu yang syairnya diambil dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Lagu yang menggambarkan peristiwa gempa bumi. Pada titik ini suasana berubah menjadi sakral. Penonton diajak masuk dalam suasana lampau ketika masyarakat tengah merenungi kondisi alam sebagai ruang hidupnya. Pertunjukan diakhiri dengan jatuhnya susunan batu pipih yang berada di atas karena sentuhan kepala. Disusul sang aktor merobohkan batu yang ia susun sendiri dengan menarik rantai besi yang mengikat salah satu batu di tengah tumpukan batu.