Aman Makan Pedas asal Tahu Batas, Berlebih Picu Iritasi pada Usus

oleh -324 Dilihat

Belum lengkap rasanya kalau makan tanpa sambal. Makanan pedas memang nikmat, tapi tetap harus tahu batas. Sebab, permukaan usus bisa mengalami iritasi. Kondisi yang berulang berpotensi mencetuskan gangguan sistem pencernaan. Salah satunya, risiko terjadinya kanker usus.

MAKANAN pedas memberikan reaksi terhadap kinerja saluran cerna. Tidak hanya iritasi, tetapi juga mengakibatkan aktivitas dari gerakan usus menjadi berlebihan. Dokter spesialis bedah Mayapada Hospital menyebut ada beberapa penelitian yang menunjukkan pasien dengan kebiasaan mengonsumsi makanan pedas mengalami risiko kanker lebih tinggi.

’’Memang betul, beberapa penelitian menyebutkan bisa menjadi pencetus suatu kanker. Namun, ada pula penelitian lain yang menyatakan sebaliknya. Dari sini bisa diketahui bahwa masih banyak dibutuhkan penelitian lebih lanjut,” ungkap dr Rosmali Adriansyah SpB, SubspBK (K).

Di sisi lain, jurnal terakhir dari British Medical mengungkapkan, makanan pedas justru memiliki banyak manfaat positif. Mulai sistem imun yang baik hingga usia lebih panjang. Hal itu disebabkan makanan pedas mampu mempercepat kinerja sistem pencernaan.

”Manakala sistem pembuangannya baik, artinya pengosongan saluran cernanya baik, maka risiko terjadi infeksi yang berlanjut atau tercetusnya kanker jadi relatif lebih kecil,” jelasnya.

Yang perlu digariskan di sini, lanjut dr Rosmali dalam talk show kesehatan bersama radio Sonora FM beberapa waktu lalu, konsumsi makanan pedas boleh, tapi dengan takaran secukupnya. Pada prinsipnya, semua yang sifatnya berlebihan akan memberikan dampak kurang baik.

Makanan pedas kerap dikaitkan sebagai penyebab penyakit usus buntu. Sebab, pada beberapa kasus menunjukkan, isi usus buntu berupa potongan kecil sisa makanan dan biji-biji cabai. Namun, dr Rosmali menyebut hal itu bukanlah penyebab utamanya. Jauh sebelumnya, terjadi proses inflamasi pada usus buntu sehingga kemampuan untuk mengosongkan isinya menjadi terganggu.

’’Penelitian yang menyatakan biji-bijian atau makanan cabai menyebabkan usus buntu itu sebenarnya tidak ada korelasinya,” imbuhnya.