JAKARTA (XNews.id) – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Upacara pelepasan pasukan perdamaian Kontingen Garuda Bhayangkara Satgas FPU 4 Minusca di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (6/9). Jumlah pasukan perdamaian itu ada 140 personel dengan rincian 115 Polisi laki-laki (Polki) dan 25 orang Polisi Wanita (Polwan).
Sigit berharap agar pasukan yang tergabung untuk selalu berpegang pada dua hal. Yakni, Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya dalam pedoman kerja. “Saya berpesan agar terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadah dengan memedomani Tribrata sebagai pedoman hidup dan Catur Prasetya sebagai pedoman kerja,” kata Sigit.
Sigit juga mengingatkan kepada seluruh personel pasukan perdamaian untuk menjaga dan mengharumkan nama baik Indonesia. Terutama, saat menjalankan tugas ataupun misi pemeliharaan perdamaian PBB di Bangui, Afrika Tengah. Tujuannya jelas, supaya nama baik dan kepercayaan internasional terhadap institusi Polri maupun Indonesia dapat terjaga,
“Bendera Merah Putih yang telah diberikan kepada rekan-rekan sekalian merupakan lambang kepercayaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, jadilah pasukan kebanggaan Polri yang melaksanakan misi dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujar Sigit.
Sigit juga menyampaikan bahwa Indonesia saat ini telah mendapatkan kepercayaan yang tinggi di mata dunia. Terlihat dari berbagai event internasional yang digelar di Indonesia. Seperti menjadi tuan rumah pelaksanaan Presidensi G-20 dan pada 2023 akan menjadi Ketua ASEAN.
“Ingatlah bahwa kepercayaan dunia Internasional terhadap bangsa kita sangat tinggi. Bukan hanya itu, beberapa waktu yang lalu Bapak Presiden diterima oleh Presiden Rusia dan Presiden Ukraina sebagai jembatan perdamaian meskipun situasi geopolitik sedang memanas. Selain itu, juga dipercaya oleh PBB sebagai Champions dari Global Response Group untuk penanganan krisis global,” ucap Sigit.