Pemain 21 tahun itu mengaku, dirinya sempat kesulitan mengikuti latihan saat kembali bergabung dengan tim pada Jumat (2/9) lalu. Fisiknya menurun drastis. ’’Sempat ngos-ngosan, napas berat sekali,’’ katanya.
Brayen memang baru kembali dari kampung halaman karena sang ayah meninggal dunia. Beruntung, Persebaya punya sosok pelatih fisik seperti Muhammad Alimuddin.
Mantan pelatih fisik timnas putri itu pun langsung memberikan program latihan tambahan kepada Brayen Minggu (4/9) lalu. ’’Hari ini (kemarin) sudah enak. Tidak ngos-ngosan lagi,’’ jelasnya.
Pesepak bola yang sempat menimba ilmu di SSB Sparta dan Bina Taruna itu mengaku sudah nyaman dengan gaya bermain Persebaya. Dia juga sudah mengerti bagaimana harus bermain dengan rekan-rekannya setelah melakoni debut ketika melawan PSIS Semarang pada 23 Agustus lalu.