Jika seseorang menggambarkan Anda sebagai “penggosip”, Anda mungkin akan merasa terhina. Frank McAndrew, Ph.D., Profesor Psikologi Cornelia H. Dudley di Knox College, AS, mengungkapkan, gosip bisa menjadi strategi yang digunakan oleh seseorang untuk meningkatkan reputasi dan kepentingan si penggosip sendiri dengan mengorbankan orang lain.
Namun, dibalik buruknya gosip, psikolog evolusi Inggris Robin Dunbar (1998) dalam bukunya Grooming, Gossip, and the Evolution of Language menyatakan bahwa gosip adalah salah satu mekanisme terpenting untuk membentuk ikatan dalam kelompok sosial.
Berbagi gosip dengan orang lain adalah tanda kepercayaan yang mendalam karena Anda menandakan bahwa Anda percaya pada orang tersebut. Rahasia bersama dapat membentuk ikatan.