Investasi Bodong Masih Marak, Ini Cara Menghindarinya

oleh -436 Dilihat

3. Waspadai tekanan penjualan yang terlalu agresif

Penjual investasi bodong biasanya menggunakan tekanan penjualan yang terlalu agresif untuk memikat investor. Mereka menjanjikan keuntungan besar dengan waktu yang sangat singkat dan bahkan bisa mengancam investor jika tak segera bergabung dalam program yang ditawarkan. 

“Hindari investasi dengan teknik penjualan yang agresif atau memaksa. Biasanya ada sesuatu di balik tekanan ini,” ujar Iwan. 

4. Pastikan memiliki kantor fisik

Perusahaan investasi dengan reputasi yang baik semestinya memiliki kantor fisik yang jelas dan mudah diakses. Untuk itu, pastikan memeriksa kantor fisik terlebih dahulu sebelum bergabung. Alamat yang jelas juga akan memudahkan investor apabila ada sesuatu hal yang bersifat mendesak.

Dari sekian banyak peluang investasi yang tersedia, menurut Iwan, alternatif yang dapat dipertimbangkan yakni bisnis properti khususnya segmen penyewaan atau kos. 

Bisnis properti kos ini bukanlah hal baru, namun semakin banyak diminati karena profitnya yang cukup besar dan bahkan bisa dimulai dengan modal minimal saja.

Bisnis properti kost dapat menjadi solusi alternatif yang aman, dengan syarat investasinya masuk dalam investasi atas kepemilikan pribadi. 

“Atau harus ada legalitas yang menunjukkan adanya kepemilikan pribadi atau apabila melalui model patungan atau dana bersama” tambahya. 

Informasi mengenai investasi bisnis properti kos ini dapat diperoleh dari berbagai literatur, salah satunya dari buku Penghasilan Aman, Pensiun Nyaman karya Iwan Kenrianto. (RO/Z-5)