Tante Bestie mengatakan tujuan Koperumnas ingin membangun rumah atau hunian untuk masyarakat yang masuk dalam kategori tidak mampu atau Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bahkan tunaneta, janda dan TKW/ TKI.
“Koperumnas mengambil peran dalam membantu mereka dan program ini sudah berjalan lima tahun,” tambah Tante Bestie.
Berjalan selama lima tahun, antusiame masyarakat sudah ribuan yang daftar untuk mendapatkan rumah. Tante Bestie bilang Koperumnas tidak pakai dana bank dan dana pihak ketiga. Koperumnas murni gotong royong dan tidak ada bantuan dari pemerinah.
“Kita developer berbasis syariah dan mandiri, rumah yang ditawarkan hanya satu tipe 36 dengan dua kamar, posisinya konsumen tinggal terima beres, tidak perlu renovasi dan konsep rumahnya pun tahan gempa,” katanya.
Konsumen hanya harus membayar angsuran pertama. Nominalnya cukup terjangkau, Rp. 50 ribu setiap harinya atau Rp. 1.5 juta sebulan. Terlebih dahulu konsumen harus daftar online, melalui aplikasi bernama Koperumnas, lengkapi data, cantumkan nomor ahli waris dan pilih lokasi yang diinginkan di seluruh Indonesia.
Untuk tenornya selama 16 tahun. Bayar angsuran pertama dan di tahun ketiga akan mendapatkan rumahnya sampai tahun kelima.