Jumlah penduduk di wilayah Jakarta Barat, lanjutnya, cukup besar dan banyak kemajemukan yang mengakibatkan sering terjadi kasus perkelahian masa antar kelompok.
Beragam permasalahan yang kompleks tersebut meliputi agama, suku, ras dan kesenjangan sosial di masyarakat telah mendorong kelompok masyarakat untuk melakukan tindakan main hakim sendiri dan di luar kontrol, apabila kondisi tersebut berhasil ditunggangi oleh kelompok kepentingan tertentu maka berpotensi menimbulkan konflik dan berkembang menjadi ancaman setingkat nasional, kata Pangdam Jaya.
Dikatakannya, mencermati kondisi wilayah Jakarta secara keseluruhan serta situasi politik dan keamanan dalam pemilihan umum serentak dan pemilihan presiden tahun 2024 yang masih dinamis berpotensi adanya ancaman konflik sosial. Konflik sosial bisa diciptakan dengan dukungan kondisi masyarakat yang majemuk (horizontal) dan maraknya kelompok kepentingan politik (vertikal)