XNEWS.ID – Di tengah kesulitan hidup yang melanda, ada cerita inspiratif tentang kepedulian dan kemurahan hati yang mampu mengubah nasib seseorang. Salah satunya datang dari Bu Rachma, seorang ibu tunggal warga Kota Blitar yang berjuang keras untuk memastikan masa depan anak-anaknya. Ramadhan, anaknya yang berprestasi, baru saja diterima di sebuah perguruan tinggi negeri di Malang. Namun, kebahagiaan itu hampir sirna ketika mereka menghadapi tantangan besar: uang kuliah tunggal (UKT) sebesar 4,75 juta rupiah yang tidak mampu mereka bayar.
Bu Rachma, seorang mantan guru yang selalu mendorong murid-muridnya untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi sebagai jalan keluar dari kemiskinan, merasa putus asa. Anaknya yang berprestasi terancam kehilangan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena kendala finansial. Ia berdoa dan berharap ia bisa mendapatkan rejeki dari hasil tulisannya dalam waktu dekat karena tenggat waktu pembayaran UKT tinggal 5 hari untuk menyelamatkan impian Ramadhan. Sayangnya pembayaran hasil tulisannya baru akan ia terima sebulan lagi. Dan jumlahnya juga tidak cukup untuk membayar biaya UKT.
Kebaikan berpihak ketika teman Bu Rachma yang peduli dengan situasi mereka memutuskan untuk membagikan kisahnya kepada teman-teman alumni di MTSN 1 Karangsari – Kota Blitar. Salah seorang yang merespons dengan penuh empati adalah Syauqul Muhibbin, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mas Ibin. Pada saat itu, Mas Ibin, yang saat itu masih belum mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota Blitar tergerak hatinya untuk membantu Ramadhan, meski ia sendiri belum memegang jabatan formal sebagai walikota ataupun resmi menerima surat rekomendasi dari partai politik untuk maju sebagai bakal calon Walikota Blitar untuk Pilkada serentak 2024.
Ketika mendengar cerita ini, saya merasa sangat tersentuh. Pendidikan adalah hak semua anak, dan sangat menyedihkan jika keinginan anak untuk melanjutkan sekolah tinggi terhalang hanya karena biaya. Saya ingin anak-anak termasuk anak-anak Kota Blitar yang kurang mampu memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak dari keluarga mampu untuk mengecap pendidikan tinggi, ujar Mas Ibin dalam keterangan yang diterima Askara, Jumat (2/8).