XNEWS.ID – Pemerintah pusat tidak bisa berjalan sendirian dalam pemberantasan kemiskinan, artinya harus melibatkan banyak pihak. Karena itu Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dalam penurunan kemiskinan, melalui program-program pemberdayaan.
Pemberdayaan masyarakat miskin ini sangat penting, dengan bantuan modal usaha agar meningkatkan pendapatan melalui program sosial ekonomi, kata Ketua umum DNIKS, Effendy Choirie usai Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial bertema Kesejahteraan Sosial dalam perspektif IPOLEKSOSBUDHANKAM Menuju Zero Kemiskinan di Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Hadir dalam Konferensi Nasional itu, Ketua Baznas Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Prof Dr Budiarjo (Ketua BK3S DKI Jakarta), Dewan Pakar DNIKS Dr Abdul Khoir, Dr Poempida Hidyatullah dan lain-lainnya.
Peran Baznas sangat penting dalam pengentasan kemiskinan, karena memiliki kekuatan langsung ke sasaran, ujarnya lagi.
Yang menarik, kata Gus Choi-sapaan akrabnya, salah program Baznas, adalah Cinta Disabilitas. Tentu saja ini sejalan dengan DNIKS yang konsen terhadap masalah-masalah disabilitas. Berdasarkan data Kemensos dan Badan Statistik Nasional (BPS) 2020, jumlah disabilitas mencapai 22,5 juta.
Ditempat yang sama, Ketua BAZNAS, Prof Noor Achmad menjelaskan bahwa hasil penelitian menyebutkan potensi zakat seluruh Indonesia itu mencapai Rp327 Triliun.
Adapun potensi zakat itu dari berbagai sektor mulai dari pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan hingga Zakat profesi.