Apakah Berdosa Saat Mahallul Qiyam Maulid Tidak Berdiri? Simak Penjelasannya

oleh -116 Dilihat
Ilustrasi. (Dok Kemenag)

XNews.ID – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu tradisi umat Islam yang dilakukan setiap tahun untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam peringatan Maulid Nabi, biasanya terdapat pembacaan maulid yang berisi pujian dan sanjungan kepada Nabi Muhammad SAW.

Dikutip dari laman Kemenag, Sabtu (24/5/2025), pada beberapa pembacaan maulid, terdapat bagian yang disebut dengan mahallul qiyam, yaitu bagian di mana para jamaah berdiri untuk menunjukkan rasa hormat dan takzim kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu, apakah berdosa jika tidak berdiri saat mahallul qiyam maulid?

Menurut para ulama, berdiri pada mahallul qiyam saat pembacaan maulid Al-Barzanji adalah dianjurkan. Pasalnya, hal itu merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Rasulullah Saw. Berdiri saat mendengar kelahiran Nabi Muhammad Saw merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kepada beliau. Rasulullah Saw adalah manusia yang paling mulia dan agung di muka bumi. Oleh karena itu, kita sebagai umatnya sudah sepatutnya menghormati dan mengagungkannya.

Lebih lanjut, berdiri saat mendengar kelahiran Nabi Muhammad Saw merupakan perbuatan yang baik dan terpuji. Oleh karena itu, berdiri saat pembacaan mahallul qiyam dianjurkan karena didasarkan pada anggapan baik (istihsan). Ini sebagaimana dijelaskan dalam kitab I’anah At Thalibin;

جرت العادة أن الناس إذا سمعوا ذكر وضعه صلى الله عليه وسلم يقومون تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام مستحسن لما فيه من تعظيم النبي صلى الله عليه وسلم ، وقد فعل ذلك كثير من علماء الامة الذين يقتدى بهم

“Sudah menjadi tradisi bahwa ketika mendengar kelahiran Nabi Muhammad Saw disebut-sebut, orang-orang akan berdiri sebagai bentuk penghormatan pada beliau. Berdiri seperti itu merupakan perbuatan yang sangat baik (mustahsan) sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi Saw. Banyak ulama panutan umat yang sudah melakukan hal itu (berdiri).”