- Bangun mekanisme transisi yang adil
Sertakan kompensasi, pelatihan sopir, restrukturisasi koperasi, dan insentif peremajaan armada.
- Kembangkan skema Buy The Service
Pemerintah membeli layanan operator kecil untuk memastikan pendapatan tetap dan standar layanan.
- Integrasi fisik dan tarif
Halte angkot, BRT, dan moda lain harus saling terhubung. Tiket tunggal perlu diterapkan bertahap.
- Legalitas bagi moda informal
Betor, angkot mikro, dan transportasi lingkungan perlu dimasukkan resmi dalam dokumen rencana transportasi daerah.
- Pemetaan ulang trayek berbasis data
Pemerintah harus mengoptimalkan teknologi, termasuk big data mobilitas.
- Pembiayaan kreatif
Melibatkan BUMN, bank daerah, dan skema kredit mikro untuk peremajaan armada.
- Bentuk otoritas transportasi perkotaan
Sebuah lembaga tunggal diperlukan agar perencanaan tidak tercerai-berai.
Rekomendasi bagi Pelaku Usaha Angkutan
- Profesionalisasi operasional
Terapkan jadwal, standar layanan, dan pelatihan sopir.
- Digitalisasi sederhana
GPS, aplikasi rute, dan pembayaran non-tunai.
- Kelembagaan yang kuat
Perkuat koperasi/paguyuban dengan manajemen modern.
- Partisipasi dalam integrasi kota
Bergabung sebagai feeder atau pengumpan sistem utama.
- Peremajaan armada bertahap
Dimulai dengan kendaraan hemat energi atau ramah lingkungan.
Penutup
Modernisasi transportasi bukan sebatas menghadirkan bus baru atau membangun halte megah. Modernisasi sejati adalah kemampuan negara menghadirkan sistem mobilitas yang tidak hanya efisien, tetapi juga manusiawi. Moda konvensional yang telah lama melayani masyarakat tidak seharusnya hilang dalam kesenyapan.
Kota yang baik adalah kota yang bergerak maju tanpa meninggalkan mereka yang selama ini menggerakkan kehidupan kota.OpungnsJj
