Ia menjelaskan bahwa, tindakan anarkis justru menciptakan jarak antara mahasiswa dan masyarakat sipil. Alih-alih mendapatkan dukungan publik, gerakan mahasiswa berisiko kehilangan social capital akibat dampak langsung yang dirasakan masyarakat, seperti kemacetan, kerusakan fasilitas umum dan rasa tidak aman.
Lebih lanjut, Abdul Haris Nepe menilai bahwa, kerusuhan dalam aksi mahasiswa sering kali mengaburkan pesan utama perjuangan.
Media massa, kata dia, cenderung menyoroti aspek kekerasan ketimbang substansi tuntutan, sehingga memberikan ruang bagi penguasa untuk mendelegitimasi gerakan tanpa harus menjawab persoalan kebijakan yang dikritik.
Isu-isu krusial seperti lingkungan, ekonomi, dan hukum akhirnya terkubur di bawah puing-puing kerusuhan. Ini adalah kerugian besar bagi perjuangan rakyat, ujarnya.
Oppo Pad Air 5. (Foto: Gizmochina) XNews.ID – Oppo telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan meluncurkan…
XNEWS.ID -Hardy Fauzi, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Daerah Aceh Tengah, menyerukan perbankan untuk memberikan…
XNEWS.ID -KRI Semarang-594 menjadi salah satu kapal perang TNI Angkatan Laut yang diandalkan dalam misi…
Pemkab Sukoharjo merencanakan menata kawasan Alun-alun Satya Negara yang akan disterilkan dari PKL. XNews.ID –…
Pemkab Sukoharjo merencanakan menata kawasan Alun-alun Satya Negara yang akan disterilkan dari PKL. XNews.ID –…
XNEWS.ID - Yayasan Astra bersama Yayasan Amalia Astra (YAA) menggelar kegiatan Happy Trip 2025 di…
Portal berita XNews.id menggunakan cookie untuk memastikan kenyamanan anda membaca berita