XNEWS.ID –Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) memasuki hari ketiga pascabencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Hingga Rabu (27/11), tim gabungan masih bekerja mengevakuasi warga, mencari korban hilang, serta membuka akses jalur yang tertutup material longsor.
Daerah yang terendam banjir meliputi Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Tapian Nauli, dan Kolang. Sementara longsor terjadi di tujuh titik di Tapteng, yaitu Badiri (1), Sibabangun (1), Lumut (2), Sarudik (1), dan Tapian Nauli (2). Di wilayah Tapsel, banjir bandang disertai longsor berdampak pada Aek Ngadol, Hutagodang, Garoga, Batuhoring, Hapesong Baru, dan Batang Toru.
Total warga terdampak tercatat 1.952 kepala keluarga. Dari pendataan sementara: Selamat130 orang, fievakuasi 149 orang, meninggal dunia 19 orang, dalam pencarian24 orang. Di GOR Pandan, Tapteng, terdapat 447 pengungsi yang terdiri dari 89 pria dewasa, 96 wanita dewasa, 109 anak-anak, 43 bayi, dan 10 lansia.
Tim SAR dibagi menjadi tiga unsur utama. Tim 1 bergerak ke Perumahan Toholand, Pandan, untuk evakuasi warga. Tim 2 menuju Posko Terpadu Gedung Nasional, Sibolga. Tim 3 melakukan pergerakan mobile mengantar personel ke sejumlah titik di Sibolga dan Tapteng.
Dua personel disiagakan di Posko Gedung Nasional, sementara satu personel standby di Posko GOR Pandan. Namun, sejumlah wilayah masih belum dapat dijangkau tim SAR, terutama Perumahan Toholand dan Tanahbolon, yang aksesnya tertutup total. Kerusakan jalur darat juga terjadi dari Tarutung menuju Sibolga akibat jalan amblas. Estimasi pembangunan jembatan darurat diperkirakan membutuhkan waktu 3-4 hari.
