Hinnamnor

JAKARTA (XNews.id) – Korea Selatan bersiap menghadapi ancaman fenomena alam setelah banjir besar melanda pada Agustus lalu. Kali ini, topan berkekuatan super bernama Hinnamnor mendekati negara itu pada Senin (5/9) dari arah Jepang dan Tiongkok. Topan tiba di Korea pada Selasa (6/9). Sebagai langkah antisipasi, sejumlah penerbangan dibatalkan dan mendorong sekolah untuk beralih ke pembelajaran jarak jauh. Saat ini, Korea Selatan menetapkan status siaga tingkat tinggi. Topan, yang ke-11 ini tahun, diperkirakan akan mendekati pulau selatan Jeju sekitar tengah malam dan mencapai wilayah pesisir selatan Provinsi Gyeongsang Selatan pada Selasa (6/9) pagi, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA). Ketika mendekati Korea Selatan, Hinnamnor diperkirakan menjadi topan terkuat yang pernah melanda di negara itu, dengan tekanan atmosfer 950 hectopascal di pusatnya, menurut KMA. “Hinnamnor adalah topan yang sangat besar dengan radius 400 kilometer, dan dapat membawa angin kencang dan hujan lebat hampir di seluruh negeri,” kata Kepala peramal cuaca di KMA, Han Sang-un. Pada pukul 15.00 waktu setempat, Senin (5/9), topan itu masih berada 270 kilometer selatan-barat daya Seogwipo Jeju, bergerak ke utara-timur laut dengan kecepatan 33 kilometer per jam, dengan tekanan atmosfer 935 hektopaskal. Kecepatannya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya 12 km per jam, dan topan diklasifikasikan sebagai kategori sangat kuat dengan kecepatan angin berkelanjutan maksimal 50 meter per detik. Setelah menyapu Jeju, Topan Hinnamnor diperkirakan akan mendarat 80 km utara-barat laut kota pelabuhan selatan Busan, Selasa (5/9), dengan tekanan atmosfer 955 hektopaskal di pusatnya. Kekuatan topan saat mencapai Busan diperkirakan menjadi kuat dan akan menjadi topan terkuat yang pernah mendarat di Korea Selatan. “Hinnamnor diperkirakan tetap kuat setelah melewati Semenanjung Korea,” kata KMA. Peringatan hujan lebat dikeluarkan untuk semua bagian di Korea hingga Selasa (6/9). Negara ini diperkirakan memiliki akumulasi curah hujan antara 100 dan 300 milimeter dengan daerah pegunungan Jeju dan beberapa daerah pesisir selatan masing-masing lebih dari 600 milimeter dan 400 milimeter. Topan tersebut juga dapat membawa angin kencang dengan kecepatan maksimal 40 hingga 60 meter per detik di Jeju dan daerah pesisir. Rekor saat ini adalah 63,7 meter per detik yang diukur di kota pesisir timur Sokcho pada 23 Oktober 2006. Tidak ada korban yang dilaporkan dari dampak Topan Hinnamnor sejauh ini. Hampir semua sekolah di Pulau Jeju ditutup. Banyak lainnya di wilayah selatan negara itu, termasuk di kota pelabuhan selatan Busan, diperkirakan ditutup untuk pembelajaran jarak jauh. Serangkaian layanan feri dan penerbangan dibatalkan. Total 361 penerbangan domestik telah dibatalkan pada Senin (5/9) sore.

Usai Banjir, Korea Selatan Dihantam Topan Besar Hinnamnor

Hinnamnor