pemprov dki

JAKARTA (XNews.id) – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa DKI Jakarta tengah mengurangi emisi gas rumah kaca di 28 Rumah Sehat untuk Jakarta milik Pemprov DKI Jakarta melalui penggunaan energi terbarukan (solar PV system). Anies mengatakan sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, Rumah Sehat akan menjadi prioritas pertama dari proyek Implementasi Aksi Iklim (Climate Action Implementation/CAI) baru dan proyek infrastruktur berkelanjutan yang dipipimpin oleh C40 Cities Finance Facility (CFF). “Maka, untuk proyek ini di Jakarta, pertama kita akan memfokuskan pada rumah sehat. Jadi tujuannya adalah membuat berbagai fasilitasnya menjadi lebih tangguh. Ini adalah salah satu fasilitas yang bekerja 24 jam, menyerap energi begitu banyak dan mengeluarkan limbah juga cukup banyak,” ujarnya di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Selasa (6/9). Ia menjelaskan bahwa dengan diimplementasikannya aksi iklim, pengelolaan energi dan limbah Rumah Sehat tersebut harus bertransformasi untuk menciptakan kualitas lingkungan yang bagus secara berkelanjutan. “Itu akan kita lakukan transformasi supaya lebih sustainable. Sumber energinya, kemudian management wastenya dengan baik. Ini adalah satu transformasi yang kita lakukan dengan memanfaatkan best practices lewat C40 network,” paparnya. Gubernur DKI yang akan segera berakhir masa jabatannya pada Oktober itu menyatakan bahwa Jakarta telah mendapatkan berbagai bahan riset untuk mengerjakan yang sudah direncanakan dari awal. Sehingga, program dan proyek tersebut akan dilaksanakan di Jakarta mulai tahun ini secara bertahap. “Kita bisa menggunakan apa yang sudah pernah dipraktekkan, apa yang sudah kita gunakan, untuk kita lakukan. Oleh karena itu, kita bersyukur bahwa kita bisa bermitra dengan C40 dan harapannya nanti bisa berkelanjutan,” paparnya. Anies menyadari bahwa proyek aksi iklim tersebut tidak dapat dengan mudah terselesaikan. Oleh karena itu, ia berharap proses tersebut tetap akan berlanjut hingga akhirnya dapat dituntaskan. “Proses ini tidak akan selesai sebentar, karena bertahap, tapi kita mulai sekarang dan mudah-mudahan nanti akan berkelanjutan,” pungkasnya. Untuk diketahui, CFF akan memberikan bantuan teknis untuk pengembangan kapasitas, studi, dan fasilitasi pemerintah kota selama tahap pengembangan proyek (project development stage). Proyek ini didukung dengan dana pemerintah Inggris, CAI yang baru di Asia Tenggara akan menawarkan bantuan teknis dan dukungan pengembangan kapasitas ke tiga kota di kawasan ini, yakni Jakarta, Kuala Lumpur dan Kota Quezon.

Pemprov DKI Akan Transformasi 28 RSUD Agar Lebih Ramah Lingkungan

pemprov dki