penerbangan luar angkasa

JAKARTA (XNews.id) – Akhir pekan lalu SpaceX sukses melakukan uji coba menyalakan mesin secara statis pada booster Starship Super Heavy untuk pertama kalinya. SpaceX sendiri diketahui sudah melakukan dua uji tembakan statis dengan Booster 7 pada peluncuran orbital di Starbase, Texas Selatan. Tak puas, SpaceX kemudian menaikkan pengujian dengan menyalakan tiga mesin Raptor pada prototipe Super Heavy selama sekitar lima detik pada pukul 14:03 waktu setempat. Tes ‘statis api’ ini adalah bagian dari persiapan yang sedang berlangsung untuk penerbangan uji orbital Starship yang pertama. SpaceX sedang bersiap untuk uji terbang orbital pertama Starship, kendaraan yang sepenuhnya dapat digunakan kembali yang terdiri dari booster besar yang disebut Super Heavy dan pesawat ruang angkasa Starship setinggi 50 meter. Ambisi SpaceX belum rampung. Perusahaan jasa penerbangan luar angkasa yang digawangi oleh Elon Musk itu menyatakan bahwa sepanjang tahun depan mereka siap untuk menjalani misi 100 penerbangan ke luar angkasa. SpaceX sendiri telah meluncurkan 39 misi orbit sejauh ini pada tahun 2022 yang berarti sekitar satu setiap enam hari. Penghitungan yang terus bertambah telah memecahkan rekor perusahaan sebelumnya untuk sebagian besar lepas landas dalam setahun, yakni 31 yang ditetapkan pada 2021 lalu. Tetapi SpaceX tampaknya akan membidik lebih tinggi lagi pada tahun 2023. Eric Berger dari Ars Technica mentweet pada hari Rabu pekan lalu bahwa dia mendengar perusahaan berambisi untuk meluncurkan 100 misi tahun depan. Rumor ini kemudian segera dikonfirmasi oleh pendiri dan CEO SpaceX, Elon Musk. Hal itu dia sampaikan di Twitter pribadinya. “Ya, menargetkan hingga 100 penerbangan tahun depan,” kata Elon Musk. Sementara dikutip dari laman Space, banyak dari misi yang akan datang kemungkinan akan meluncurkan sejumlah besar satelit untuk konstelasi broadband Starlink SpaceX. Bagaimanapun, 25 dari 39 peluncuran SpaceX tahun ini telah didedikasikan untuk penerbangan Starlink, yang mengangkat sekitar 50 satelit ke orbit sekaligus. Semua misi Starlink hingga saat ini telah diluncurkan di atas roket Falcon 9 milik SpaceX , tetapi itu bisa berubah tahun depan. Seperti sudah disinggung di awal, perusahaan sedang bekerja untuk mendapatkan sistem penerbangan luar angkasa generasi berikutnya, kombo roket-pesawat ruang angkasa besar yang dikenal sebagai Starship, dan berjalan dalam waktu dekat. Starship sangat penting untuk rencana SpaceX, sebab kendaraan ini dapat digunakan kembali sepenuhnya dan cukup hemat biaya. Sebelumnya, Elon Musk juga mengutarakan bahwa roket ini akan diandalkan SpaceX untuk menerbangkan satelit Starlink Version 2 yang sangat besar yang akan mampu memancarkan layanan langsung ke smartphone.

Ambisi SpaceX, Ingin 100 Kali Terbang ke Luar Angkasa di Tahun 2023

penerbangan luar angkasa