Tag: Forum Intelektual Muda Gelar Diskusi Menakar Arah Swing Voters Pasca Debat Kandidat

Jakarta, (XNews.id) - Forum Intelektual Muda kembali mengadakan Diskusi dengan mengangkat isu Menakar Arah Swing Voters Pasca Debat Kandidat bertempat di Kopiah Emas Senopati, Rabu 13 Desember 2023. Diawali Muhammad Sutisna selaku Co Founder Forum Intelektual Muda yang turut membuka diskusi ini mengatakan alasan kenapa diskusi ini digelar. Melihat fenomena politik hari ini menjelang Pemilihan Presiden. Apalagi pasca debat kandidat kemarin. Kita harus bisa memberikan pencerahan sekaligus pendidikan politik ke masyarakat untuk lebih jeli memilih calon pemimpinnya. Bagaimana mendekatkan swing votes pada isu-isu kunci di pemilu kali ini? Margaretha yang selaku perwakilan generasi pemenang mengatakan, Isu-isu kunci akan disebutkan pada debat kedepan. Dan pada debat cawapres nantinya setiap calon harus menggap bahwa itu forum yang serius. Dan dalam kontes debat kontastan cawapres harus maksimal. Memang debat tidak terlalu signifikan. Karena swing voters bukanlah pemilih yang bisa diyakinkan dalam satu kali masa debat. "Swing voters harus dijemput, di lapangan, di daerah-daerah. Karena swing voters butuh diyakinkan untuk di lapangan. Apalagi kebanyakan swing voters adalah kalangan yang menengah ke bawah. Dan pendidikannya juga rendah," pungkasnya. Adapun Arif, selaku gerakan Indonesia optimis menuturkan, Dalam pilpres kali ini ada 2 golongan seperti yang sudah kita kira sebagaimana masa kemerdekaan. Ada golongan tua ada golongan tua. Pada konteks pemilu kali ini 52 persen itu dalam kategori pemilih yang cukup muda dari 17-40. Dan dalam konteks itu pemilih pemuda itu tidak berfikir mengenai ide dan gagasan. Banyak dari mereka berfikir apa yang dilakukan oleh capres-cawapres hari ini, bagi-bagi sembako, bagi2 susu dll. Dan itu yang disukai. Selanjutnya dalam konteks debat, Prabowo subianto sangat sedikit mengeluarkan ide dan gagasan. Malah ada gimik “joget” yang itu kiranya kurang tepat pada tempatnya. Selain itu yang menarik adalah cara dari pasangan amin untuk meraih suara dari isu-isu kunci. " Terkait debat semalam, banyak pertanyaan public yang diwakilih dalam tema debat semalam. Baik soal IKN, HAM, polusi dan lingkungan. Nah dari tema-tema itu banyak yang memang menjadi sorotan warga. Tapi memang tidak menjamin adanya golongan putih, tau tidak mencoblos pada pemilu 2024. Tapi itu hanya bagian kecil dari umumnya presentasi pemilih," jelasnya. Terakhir, Rikal pengamat komunikasi politik menjelaskan, Tentang perdebatan, public sudah kiranya sudah mengira, bahwa tidak ada yang baru dari perdebatan tadi malam. Jika melihat debat, ganjar cenderung rasional. Anies cenderung realistis, dan Prabowo tidak dikedua-duanya. Prabowo cenderung emosional. Itu yang kiranya tidak ada yang menarik mengenai debat dari Prabowo, karna sejak beberapa kali pencapresan tidak ada yang begitu menarik. " Memang swing voters cukup banyak. Kurang lebih 30 persen. Untuk penguasaan di forum, anies cukup menguasai forum. Dan karena elektabilitasnya cukup paling bawah, maka sudah benar jika anies malkukan banyak pertanyaan yang menyerang khususnya ke Prabowo dalam debat," Dan kecenderungannya adalah pada pemilu kali ini banyak sekali dari tokoh public, terutama aktivis 98, yang mengagaikan idealismenya untuk memilih dan merapat kepada Prabowo. Maka saya nyatakan bahwa anak-anak muda tidak lagi menjadi idealis. Maka dari itu, untuk meraih simpati anak-anak muda harus dengan cara yang mengelus dan mencari apa kebutuhan yang paling disukai oleh anak-anak muda.(*)