Tag: liga tiga

Surabaya, (XNews.id) - Lima orang diamankan Polda Jawa Timur terkait praktik pengaturan skor di Liga 3. Satu orang lainnya masih diburu. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan, pengungkapan kasus mafia bola yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim ini atas laporan dari H. Samiadji Makin Rahmat, selaku Ketua Komite Disiplin (KOMDIS) Asosiasi Provisinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur. Dimana H Samiadji melaporkan tersangka BS beserta rekannya yang diduga melakukan tindak pidana pengaturan skor pada pertandingan Liga 3 PSSI Jatim. "Diduga ada pengaturan skor pada pertandingan antara Tim Sepakbola Gresik Putra FC vs NZR. Sumbersari pada tanggal 11 November 2021 lalu dan pada pertandingan Gresik Putra FC vs Persema Malang pada tanggal 15 November 2021," ujar Kombes Pol Dirmanto, Rabu (16/3/2022). Lima orang yang diamankan pun telah ditetapkan sebagai tersangka diantaranya BS, DYP, FA, dan IAH. Sementara satu orang yang diburu berinisial HP. Dimana masing - masing tersangka mempunyai peran berbeda. Sementara itu, Kombes Pol Totok Suharyanto, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim menjelaskan, bahwa peristiwa ini terjadi di Kota Malang, tanggal 14 dan 15 November 2021. Dalam penangananya, Polda Jatim melakukan pemeriksaan terhadap 13 orang saksi. "Modus operandi yang dilakukan tersangka menghubungi (via HP) dan bertemu bendahara team sepak bola GRESIK PUTRA FC (Eka Wulandari alias ZHA), Hendra Putra Satrya (Center Back) dan Andy Cahya Kurniawan (Stopper) agar bersedia mengalah pada saat melawan team sepak bola NZR Sumbersari pada tanggal 11 November 2021 dan pada saat bertanding melawan team sepak bola Persema Malang pada tanggal 15 November 2021 dengan dijanjikan imbalan uang per-orang Rp.20 juta," kata Kombes Pol Totok Suharyanto. Dalam kasus dugaan mafia bola itu, polisi mengamankan barang bukti satu lembar surat mandat tanggal 22 November 2021, lima lembar putusan Komite Disiplin PSSI Jawa Timur dalam liga 3 MS Glow for Men Asprov PSSI Jawa Timur tahun 2021, tanggal 19 November 2021, enam lembar putusan Komite Disiplin PSSI Jatim dalam liga 3 MS Glow for Men Asprov PSSI Jawa Timur tahun 2021, nomor : 002/komdis/pssi-jtm/xi/2021, tanggal 19 November 2021 dan dua lembar salinan keputusan Komite Disiplin PSSI Liga 3, tanggal 19 Desember 2018. Selain itu, dua lembar Match Summary Liga 3 MS Glow for Men, PSSI Jawa Timur 2021 pertandingan Sumbersari FC melawan Gresik Putra, di Stadion Gajayana Malang, Kabupaten Malang, dua lembar Match Summary Liga 3 MS Glow for Men, PSSI Jawa Timur 2021 pertandingan Persema Malang melawan Gresik Putra di Stadion Gajayana Malang, Kabupaten Malang, dan 3 tiga lembar daftar nama dan foto panpel NZR Sumbersari 2021, tujuh unit ponsel berbagai merk, delapan SIM card, serta empat micro SD. Pasal yang diterapkan Pasal 2 UU No.11 Tahun 1980 Tentang Tindak Pidana Suap, Pasal 55 KUHP Ayat ( 1 ), Dipidana sebagai pelaku tindak pidana berisi tentang mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan, mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan. "Ancaman pidana penjara selama-lamanya lima tahun dan denda sebanyak-banyaknya Rp.15 Juta rupiah," tandasnya. Sementara itu, Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengungkapkan pasca terungkapnya kasus dugaan pengaturan skor ini PSSI membuka posko pengaduan. Bahkan, ada tim yang mengawasi setiap pertandingan terutama yang ada di Jatim. Tim tersebut memantau di televisi serta memasang orang di setiap club sebagai mengantisipasi. "Dan di tiga laga terakhir berjalan aman tentram. Yang sebelumnya ada main-main. Ini sok terapi, Polda Jatim sangat membantu PSSI. Karena dengan seperti ini nanti akan menjadi efek jera," kata Ketua umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh. Terkait dengan pernyataan tersangka BS menyeret nama nama lain, Ahmad mengatakan hal itu sangat ditunggu dan dibuka. "Karena kalau memberantas hanya di ujungnya sangat rugi dan harus diungkap sampai ke akar akarnya. Dulu kan ada yang sudah ditangkap oleh Polda Metro. Kita kepingin yang di Jatim juga diungkap dan membangun sepak bola yang bersih," tambahnya. Selain itu, soal wasit yang memimpin pertandingan Persikota lawan Farmel masih dalam evaluasi. "Ini nunggu evaluasi untuk dipermanenkan atau diskor berapa?. Dan saat ini masih nonjob," lanjutnya. Lebih lanjut dikatakannya, sampai saat ini tidak ada wasit tambahan di Liga 3. Untuk antisipasi adanya mafia bola l, maka akan dilakukan pembinaan kepada wasit dan club. "Tanpa ada club yang berbuat curang maka tidak ada wasit yang berbuat curang. Maka mutualisme dan saling terkait, wasit di Indonesia ini honornya paling tertinggi di Asian," pungkasnya.