Tag: Minim Kegiatan

Nias Barat (XNews.id) - Pemerintah Kabupaten Nias Barat telah menganggarkan dana percepatan penanganan Covid-19 sebesar kurang lebih Rp 23 miliar sumber anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) BPKPAD Nias Barat TA 2020, namun hingga kini kegiatan di daerah sangat minim. Banyak masyarakat mengeluh belum tersentuh bantuan. Sesuai amatan wartawan, semala Covid-19 hampir seluruh masyarakat yang terdampak secara ekonomi di Nias Barat mengeluh belum menerima bantuan dari Pemerintah Daerah. Sementara di Posko Gugus Tugas Covid-19 Nias Barat minim kegiatan dan terlebih-lebih di Posko siaga terlihat tanpa penghuni. Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Nias Barat Drs Filifo Daeli MH kepada XNews.id menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Nias Barat telah menganggarkan dana percepatan Covid-19 sebesar kurang lebih Rp 23 miliar. Sumber anggaran BTT BPKPAD Nias Barat TA 2020. Dia mengatakan, BTT itu lebih fokus untuk insentif dokter dan tenaga medis lainnya, melengkapi alat Vidcon, pengadaan Sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19. "Seterusnya biaya perjalanan dinas luar daerah dan di dalam daerah, pembuatan spanduk, publikasi, biaya makan minum (Mami) dan biaya operasional petugas," ujarnya. Dari anggaran itu, kata dia, sebesar Rp 2 miliar dikelola langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias Barat. Untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) khusus petugas medis termasuk pengadaan masker, biaya operasional Gugus Tugas dan biaya lainnya. "Selama Covid-19 Gugus Tugas telah menyiapkan bantuan Sembako sebanyak 124 paket dan sudah dibagikan kepada masing-masing organisasi gereja di Nias Barat. Khusus masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19 akan direncanakan pada tahap ke dua," katanya. Terkait Posko Siaga Covid-19 tanpa penghuni di Nias Barat, menurut Filifo Daeli, itu posko yang baru dibuat di depan dinas kesehatan. Ketika ditanya lebih lanjut, ia kembali mengatakan bahwa itu Posko Gugus Tugas sebelumnya yang kini sudah pindah di sebelah kantor Bupati Nias Barat. Sejumlah masyarakat mengatakan bahwa upaya percepatan penanganan Cobid-19 di Nias Barat sangat lemah. Pemerintah daerah tampak acuh tak acuh terhadap penderitaan masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid-19. Kami warga Desa Fadoro, Kecamatan Sirombu, Kabupaten Nias Barat belum pernah menerima bantuan sembako dari pemerintah daerah selama Covid-19. Sementara tim Gugus Tugas jarang kelihatan di lapangan, ujar Yosia Waruwu salah seorang petani di Nias Barat. Sementara warga desa lainnya di Nias Barat juga mengeluhkan hal yang sama. Belum pernah menerima bantuan selama Covid-19 dari pemerintah daerah atau pihak Gugus Tugas. (Hia)