Tag: Nasib pekerja

Manado(XNews.id)- Salah satu aktivis Sulawesi Utara, Steven Kembuan yang akrab disapa Bung Peps angkat bicara terkait penundaan pembukaan sejumlah pusat pembelanjaan atau Mall yang ada di Kota Manado. Menurut Steven Kembuan, sikap Walikota Manado tersebut patut di apresiasi, karena tindakan tersebut adalah bentuk tanggungjawab pemerintah untuk melindungi warganya. Namun menurut Peps Kembuan, kebijakan tersebut akan lebih diacungi jempol apabila Pemerintah Kota Manado juga menjamin kebutuhan pokok belasan ribu para pekerja di sejumlah tempat perbelanjaan atau Mall yang ada di Kota Manado. "Silahkan tutup, tapi penuhi kebutuhan pokok pekerja yg dirumahkan! Karena jika alasan Walikota bahwa Manado masuk zona merah, berarti masih beberapa bulan lagi bahkan bisa sampe tahun depan Manado berstatus zona Merah," ucap Steven "Peps" Kembuan. "Sampai saat ini belum ada pihak pemerintah yg mengaku bertanggung jawab atas kondisi ini, semua cuci tangan, bahkan saling menyalahkan, tapi jika membaik, semua akan tampil bak pahlawan," ucap Steven Kembuan yang juga Ketua Umum Ormas Benteng Nusantara (BENTARA), Senin (06/07/2020). Bukan hanya itu, akibat ditutupnya sejumlah tempat perbelanjaan tersebut, menurut Peps Kembuan secara langsung menimbulkan efek domino terhadap ribuan driver online, karena kebanyakan pelanggan bepergian ke pusat-pusat perbelanjaan banyak menggunakan jasa driver online, sehingga dengan ditutupnya operasional sejumlah Mall mengakibatkan terjadinya penurunan penumpang yang otomatis mengurangi pendapatan dari para driver online. Oleh karena itu, menindaklanjuti keluhan dan nasib dari para pekerja maupun tersebut, Peps Kembuan merencanakan akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Manado dan di kantor dewan manado untuk memperjuangkan nasib para pekerja yang tempat kerjanya ditutup oleh pemerintah. Ditambahkan juga oleh Peps, bahwa kalau kantor pemerintah tutup, gaji pegawai tetap jalan, hal ini berbeda dengan para pekerja Mall, gaji mereka dipotong, sehingga dapat dipastikan mereka tidak akan mampu lagi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. "Kasihan nasib mereka," ucap Peps prihatin.(SPan)