Tag: #Noldy Damo

Manado(XNews.id) - Menanggapi keluhan masyarakat terkait pengelolaan air yang mana sebelumnya Dinas PU Propinsi Sulawesi Utara telah membangun SPAM pada akhir tahun 2019 dengan alokasi anggaran hampir 1 Milyar. Namun ketika proyek SPAM tersebut telah selesai, masyarakat disekitar tidak pernah di informasikan pengelolaan SPAM tersebut, yang anehnya ada oknum tertentu yang menyatakan dirinya sebagai pengelola tanpa ada musyawarah masyarakat, sehingga menimbulkan tanda tanya dan keresahan bagi masyarakat lingkungan 7, bahkan ada yang jaringan airnya di putus dikarenakan belum membayar. Padahal sesungguhnya warga bukan tidak mau membayar, tetapi warga hanya ingin keterbukaan di dalam pengelolaan SPAM tersebut dan agar dibentuk pengurus, layaknya badan usaha agar jelas pengelolanya dan tarif retribusi yang wajib dibayarkan oleh pengguna, akhirnya Lurah Malalayang Dua, Noldy Damo menggelar pertemuan bersama masyarakat lingkungan 7 di kediaman Kepala Lingkungan 7, Jumat (26/06/20). Musyawarah warga tersebut berlangsung cukup alot, dimana masyarakat mempertanyakan acuan pungutan retribusi penggunaan air dan penetapan pengelola SPAM tersebut,bahkan ada informasi bagi masyarakat yang rumahnya ingin pasang jaringan air tersebut akan dikenakan biaya Satu Juta Rupiah. padahal ini SPAM dibuat dengan Anggaran Negara,Ucap salah satu warga. Menariknya, dalam berita acara serah terima proyek tersebut, Dinas PU Provinsi Sulawesi Utara menyerahkan pengelolaan atas SPAM tersebut kepada Heita Ronoko dan Idrev Sembel. Setelah melalui proses musyawarah selama hampir 2 jam, akhirnya dengan dipimpin Lurah Malalayang Dua, Noldy Damo, telah tercapai sejumlah kesepakatan bersama, antara lain telah disepakati dibentuk pengurus SPAM tersebut, warga yang jaringan airnya diputus akan segera dipasang kembali, untuk sementata biaya retribusi air sebesar Rp. 30.000,-, serta pihak Pemerintah Kelurahan Malalayang Dua akan membuat pengesahan terhadap kepengurusan tersebut dan akan di gelar pertemuan kembali.(Denis)