Tag: Obi

Bangga, (XNews.id) - Thobias Lepong alias Obi (53) warga Desa Sambiut, Kecamatan Totikum, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah, hidup dengan kondisi dipasung. Gangguan jiwa yang dapat alamnya membuat pihak keluarga terpaksa memasungnya di gubuk berukuran 2x3 berjarak 5 meter dari rumah orangtuanya. Kondisi itu sudah terjadi selama kurang lebih 30 tahun. Keluarga terpaksa, Obi dinilai dapat membahayakan nyawa orang lain. Berdasarkan cerita dari Alaysia Lucia Mbeuk (79), Ibunda Obi, setelah pulang kuliah dari Manado pemuda itu sering tanpa sebab. Ia juga mengejar warga benda yang dapat melukai orang. "Mulai mengalami gangguan jiwa sekitar tahun 90-an," tutur Alaysia, Senin, (25/1/2021). Obi lanjutnya, sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mamboro Kota Palu, berkat bantuan dari Dinas Sosial Kabupaten Bangkep. Namun, baru berjalan enam bulan, Obi meminta untuk dipulangkan. Sejak saat itulah gangguan jiwanya semakin memburuk. Obi kerap kali mengejar dan menyerang warga. Sejak saat itulah pihak keluarga memutuskan memasung Obi. Hal itu pun membuat berbagai pihak iba melihat nasib Obi. Forkopimcam Totikum pun menyambangi Keluarga Alaysia Lucia Mbeuk dan melihat kondisi Obi yang sedang di pasung. Turut hadir, Camat Totikum Irwan Mayang SH, bersama Kapolsek Totikum Ipda Dicky R. Laempah, SH, Babinsa/Danpos Totikum Koramil 1308-10/Salakan Serma J. Ferry, Ka. UPT. Puskesmas Totikum Ratno Salim, A.Md.Kep, dan sejumlah unsur Forkopimcam maupun Pemdes Sambiut. Camat di Totikum Irwan Mayang menyampaikan, kunjungan mereka merupakan bentuk kepedulian atas kondisi masyarakatnya berstatus Orang Dalam Ganggaun Kejiwaan (ODGJ). Irwan rencananya akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk upaya penanggulangan. “Nantinya saya akan koordinasi dengan instansi terkait, untuk bagaimana proses dan upaya penanggualang kesehatan bagi warga yang berstatus ODGJ. Selama saya menjabat, baru saya tahu ada warga Sambiut dipasung, yang saya tahu ada warga di Desa Salangano juga mengalami gangguan jiwa dan di PASUNG, ”ungkap Irwan Mayang. Hal itu senada dengan Pjs. Kapolsek Totikum Ipda Dicky R. Laempah. Ipda Dicky juga ingin orang yang berstatus ODGJ harus secepatnya mendapat perhatian serius berupa penanggulangan dan pengobatan. Agar tidak ada tindakan pasung terhadap warga yang berstatus ODGJ. “Kami berharap agar Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, segera menyakapi persoalan ini. Karena ODGJ yang dipasung adalah tindakan melanggar HAM,” tandas Kapolsek Totikum.