Topik: Menolak Legalitas Miras

Cianjur, (XNews.id) - Dampak buruk dari miras dan minuman beralkohol lainnya kiranya telah terang benderang. Apabila kita lihat beberapa waktu ke belakang, sudah berapa ratus jiwa yang tewas akibat miras. Berapa ratus jiwa yang meninggal usai melakukan pesta miras. Berapa ratus jiwa yang kehilangan nyawanya, karena menjadi korban orang yang mengkonsumsi minuman beralkohol dan sejenisnya. Kiranya kebijakan pemerintah yang bakal membuka keran investasi minuman keras beralkohol ini, bukan hanya tidak menghargai kinerja DPR yang bersusah payah menyusun RUU larangan minuman beralkohol, kerja keras pihak kepolisian yang menangani ratusan kasus akibat minuman keras, Tetapi juga telah menyayat hati para keluarga yang telah kehilangan anggota keluarganya karena minuman terlarang tersebut. Mau bagaimana kondisi negara ini,? mau seperti apa masa depan bangsa ini,? jika minuman terlarang bahkan menjadi minuman Pembunuh tersebut dilegalkan. Dalam kondisi terlarang pun sudah banyak penyeludupan dan sudah ribuan jiwa yang menjadi korban. Seharusnya pemerintah tidak gegabah dalam mengambil keputusan, dan kearifan lokal tidak perlu dijadikan sebagai tameng. Jika tujuannya adalah peningkatan ekonomi, seharusnya dipikirkan terlebih dahulu, apa dampak buruk terhadap sektor lainnya. Apa gunanya program yang selama ini telah disusun dan dijalankan, seperti program peningkatan SDM dalam sektor kesehatan dan pendidikan. Karena keputusan pemerintah tersebut jelas bertolak belakang, dengan apa yang selama ini diupayakan dan dicita-citakan. Jika Peraturan Presiden (Perpres) nomor 10 tahun 2021 satu tentang bidang usaha penanaman modal yang di dalamnya memberi ke longgaran investasi asing pada produksi minuman keras (Miras) hingga kepada tingkat pengecernya, tidak dicabut dan benar-benar disahkan, dengan dalih keuntungan, maka keputusan tersebut adalah mutlak kejahatan. Dan mirisnya kejahatan tersebut dilakukan oleh wakil rakyat terhadap rakyatnya sendiri, karena telah jelas terbukti, bahwa miras dapat merusak tatanan kemanusiaan. Sudah sewajarnya rakyat Menolak Keras Perpres tersebut, demi keutuhan masa depan Bangsa. (**) Penulis : An-an Hasanah