Topik: Vaksin Covid - 19

Jakarta, (XNews.id) – Kumpulan Pegiat Lintas Iman Agama Cinta yang mewakili masyarakat lima agama resmi Indonesia, Islam, Kristen, Budha, Hindu, Khonghucu sepakat bahwa vaksinasi nasional sebagai kewajiban bersama dalam bentuk Bela Negara. Sepakatan tersebut melihat grafik peningkatan dan penyebaran Covid-19 yang terus meluas. Dalam webinar diskusi Lintas Iman yang mempertemukan tokoh dan pemuda lintas iman dengan tema, " Indonesia Bersatu Lawan Pandemik Covid -19 Saya Siap Bela Negara Saya Siap Disuntik Vaksin" Diselenggarakan daring, Sabtu, (16/1). Hadir Keynote Speaker ; Joanes Joko KSP Presiden RI, Dr. Mariya Mubarika Satgas Covid -19 BNPB, Selanjutnya Pemateri mewakili Agama, Dr, Frans Tshai Ketua Yayasan Swiss German University Anggota Dewan Pakar ASPPTSI (Asosiasi Badan Pengelola Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia), Muhammad Ichsan,S.Pd (Islam) Mahasiswa Magister Kajian Asia Tenggara Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, Romo Asun Wasekjen WALUBI (Perwakilan Umat Budha Indonesia), JS Martin Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia) Ternate, Maluku, FX Frandy Seda Ketua Pemuda Katholik Kab Serang Banten, Ni Made Sumaryani (Hindu), Magister Perang Asimetris Universitas Pertahanan Dipandu oleh Moderator Meydi Frans Paulus Aktivis Kebangsaan Serui Papua. Muhammad Ichsan dalam paparannya memberikan penjelasan perkembangan Pandemi Covid di kawasan Asia Tenggara bahwa Indonesia telah menepati peringkat satu disusul oleh Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura. “ Vaksinasi Nasional harus disegerakan dan sebagai bentuk bela negara agar meminimalisi penyebaran masyarakat harus menyadari hal itu. Selain Vaksin kita harus terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam aspek budaya dan sosiologis dengan perbedaaan budaya yang berbeda – beda disetiap provinsi “ Katanya. Selanjutnya, Kata Ichsan, Tiga vaksin virus corona sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). “ NU, Muhammadiyah, MUI dan BPOM sudah menyatakan Suci dan Halal Secara Islami” tuturnya. Dilansir dari situs resmi MUI, Komisi Fatwa MUI menerbitkan Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 tentang vaksin virus corona produksi Sinovac dan Biofarma, Senin (11/1). Fatwa ini mengikat pada tiga vaksin virus corona buatan Sinovac Life Science Co Ltd China dan PT Bio Farma (Persero) yaitu CoronaVac, Vaksin Covid-19, dan Vac2Bio. Sebelumnya, BPOM resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization untuk vaksin virus corona Sinovac, Senin 11 Januari 2021. Dengan demikian, vaksin virus corona Sinovac telah mendapat izin untuk digunakan dalam vaksinasi. Izin penggunaan darurat vaksin virus corona ini diberikan setelah BPOM mengkaji hasil uji klinis tahap III vaskin yang dilakukan di Bandung. Selain itu, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis vaksin virus corona Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brasil. Berdasarkan analisis terhadap hasil uji klinis, BPOM memastikan bahwa vaksin Covid-19 asal Sinovac aman. Efek samping vaksin virus corona hanya bersifat ringan hingga sedang. "Sebagai Bentuk Bela Negara, Ayoo…, saya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia, umat beragama, untuk penuh kesadaran dan tanpa keraguan mengikuti vaksinasi yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintah, dengan tujuan untuk saling melindungi satu sama lainnya, karena semua agama mengajarkan hal itu. Semoga kesepahaman dan kebersamaan kita dapat mengikuti vaksin ini pandemi COVID atas izin Allah dapat segera berakhir," tutupnya (**)