Selain Covid-19, Campak Tetap Sangat Menular dan Tidak Boleh Dianggap Remeh

oleh -9201 Dilihat
oleh

Jakarta, (Xnews.id) – Dengan COVID-19 yang masih berkecamuk, para ahli memperingatkan bahwa banyak penyakit yang sangat menular dibayangi dan diabaikan. Ini termasuk campak, penyakit pernapasan virus yang sangat menular bahkan dibandingkan COVID-19, dan terutama menyerang anak kecil.

Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Doctors Without Borders, Penasihat Teknis Senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Campak dan Rubella Dr Natasha Crowcroft mengatakan campak telah diturunkan ke penyakit yang terabaikan karena semua fokus saat ini adalah pada COVID-19. “Orang-orang tampaknya telah mengabaikan betapa seriusnya campak, menganggapnya remeh,” katanya.

Hingga 15 persen orang yang terinfeksi campak meninggal karena komplikasi di lingkungan dengan sumber daya rendah, seperti kamp pengungsi. Namun, sejak 2016, angka kematian campak telah meningkat hingga 50 persen, merenggut sekitar 207.500 nyawa pada 2019. Ini adalah angka kematian yang meningkat dikombinasikan dengan fakta bahwa pada 2019, ada 870.000 kasus campak yang dilaporkan – jumlah tertinggi dalam hampir seperempat abad, yang mengejutkan karena campak sangat dapat dicegah dengan vaksin.

Crowcroft mencatat bahwa sebelum dimulainya pandemi, daerah-daerah tertentu berada di jalur yang tepat untuk memberantas campak melalui vaksinasi tetapi kemajuannya telah melambat sekarang. “Masih ada upaya untuk memberantas campak, tetapi itu tidak akan terjadi dengan sangat cepat, dan mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun. Campak adalah pembunuh besar dan bukan penyakit yang bisa dianggap remeh,” katanya.